Samadhi menurut
pemahaman dan saya adalah kegiatan seseorang berkaitan dengan spiritualnya
yaitu berkaitan dengan kegiatan spiritual Jasmaninya dan Spiritual Rohaninya.
Samadhi sama dengan Meditasi,
I'tikaf, Tafakur, Mesu Diri, Yoga dan Shalat "tergantung kapasitas dan
kualitas seseorang melakukan-nya sehingga masuk dalam kategori Samadhi".
Tujuan seseorang melakukan kegiatan
Samadhi menurut pemahaman dan pendapat saya adalah : Untuk "memberikan
ruang kosong pada dirinya agar dapat terisi oleh kesadaran mutlak meraih
kebijaksanaan dirinya dalam mengenal dan memahami hidup dan kehidupan".
Samadhi menurut pemahaman saya akan
selalu terkait pada spiritual Jasmani (lahir/fisik) dan spiritual Rohani
(batin) sehingga ada keterkaitan dengan Kundalini dan Chakra2nya atau Nur
Idlofi dan Latifa dari dirinya. Dalam Samadhi seseorang harus melakukan
kepasrahan mutlak yang bukan ke-putus asa-an atau apatis. Jadi seseorang harus
memahami perbedaan antara pasrah dengan putus asa dan apatis dalam ber-samadhi.
Tentang
perbedaan antara pasrah dengan putus asa dan apatis akan saya uraikan menurut
pemahaman saya nanti, agar para sahabat yang membaca dapat explorasi apa
perbedaannya. Pada kebanyakan metode dipuncak Samadhi seseorang harus mencapai
kondisi yang disebut Suwung atau Kosong dalam doktrin filosofi : "Ada itu
tiada dan tiada itu ada". Berbeda dengan pemahaman saya tentang Samadhi
adalah bagaimana diri ini dapat melakukan kontrol tingkat kesadaran seseorang
secara sadar (faktual) dan di-bawah sadarnya (transendental). Sehingga
seseorang dapat melakukan kontrol menidurkan wilayah indera Jasmaninya yaitu :
Panca Inderanya, Fikir dan Intelijensianya serta Emosinya (perasaan).
Dan mulai membangunkan dan aktifkan
seluruh Sensorik tubuh Jasmaninya serta tubuh Rohaninya yaitu : Rasa, Nurani
dan Jiwanya.
Bagi saya
Samadhi = Meditasi = I'tikaf adalah suatu kegiatan Treatment, Healing, Cleaning
dan Purification yang artinya : Perawatan, penyembuhan, pembersihan dan
pemurnian. Terhadap apa yang jadi kesadaran instinct (naluri), intelligence
(logika) dan emotion (perasaan) melakukan transformasi menjadi kesadaran Inner
sense (rasa), human conscience (nurani) dan center core of spiritual (rohani
atau jiwa). Bukan tertuju dalam kekosongan liar yang dapat membuat seseorang menjadi
kehilangan kesadaran. Sehingga terjebak dalam alam delirium, delusi, dimensia
yang dapat masuk dalam dark dimension (dimensi gelap) dari sisi material dan
immaterial tubuhnya. Saya sebutkan Samadhi adalah sebagai treatment dan healing
ini pada saat awal mengenal tentang Samadhi secara benar2 paham setelah melewati
proses beberapa tahun.
Bahwa samadhi
saya rasakan dapat merawat tubuh saya dengan secara otomatis dan disiplin dan
merasakan bahwa setiap organ2 tubuh saya dapat memperbaiki sendiri apa yang
telah rusak, seperti sel2 micro organism dan ion partikel2 subatomic dan atomic
saya secara otomatis. Proses apa yang saya alami dalam menerima hasil dari
kegiatan Samadhi ini melalui waktu yang cukup lama, yang menyadari bahwa
ber-samadhi bukan hanya melibatkan Rohani (batin) tapi juga Jasmani saya. Inilah
peranan dari membangunkan "Kundalini" sehingga menyalakan
"Cakra2" saya atau bisa disebut membangunkan "Nur Ilafi"
menyalakan "Nur2 Latifa" saya dalam ber-samadhi atau ber-i'tikaf.
Apapun metodenya
bisa membuat saya mendapatkan kesadaran pemurnian kebijakan tubuh Jasmani dan
Rohani saya secara seimbang pelan2 tapi terstruktur dan teratur.
Dari penjelasan tersebut diatas ada
keterkaitan yang sangat signifikan antara Samadhi dengan kegiatan Yoga atau
Latifa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar