Senin, 30 Desember 2019

NUSANTARA LEMURIA 7


Asal Muasal LEMURIA part 3

Kembali saya bertadabur tentang tehnologi Lemuria selama saya berkomunikasi bersama dengan para Lemuria Asli di Nusantara. Sebelumnya mohon maaf bagi para pembaca yang telah sering mendapat cerita tentang para Lemurian dari beberapa penulis, yang tulisan saya tentang Lemurian mungkin sedikit out of the box atau anti mainstream. Saya akan bercerita secara subyektifitas saya selama saya belajar dengan Lemurian Asli Adam 100% di sekitar Gunung Penanggungan, Gunung Welirang dan Gunung Arjuna. Saya telah membaca beberapa tulisan para peneliti baik dari kalangan ilmuwan (Scientist), ahli Palaeontology, Paleoklimatologi dan Archeology yang semuanya mempunyai hypotesa dan opinion tentang Lemuria dan Athlant. Yang ternyata mereka hanya bisa menuliskan asumsi, hypotesa dan opininya ber-macam2 versi yang kadang sangat kurang mendekati nalar saya dan terkesan lebih subyektif hingga membentuk dogma baru bahkan membuat pengkultusan baru (The New Cults).

Kebanyakan para ahli tersebut diatas sering menetapkan tahun2 kejadianpun dengan analogi, analisa dan diagnosa yang bisa juga salah bahkan dengan sengaja menyesatkan dan mengkaburkannya. Bahkan banyak juga yang meng-aku2 sebagai pelaku Lemurian itu sendiri, hanya setelah diperhatikan sangat jauh dari karakter Lemuria asli dan terkesan mencari pembenaran dan pengakuan subyektif dan membentuk pengkultusan baru. Yang semua baru pada wacana sejarah dan budaya ataupun tehnologi-nya dalam bentuk prakiraan atau asumsi. Sehingga saya pun juga dapat menganggapnya cerita mereka adalah cerita Sience Fiction (Sci Fi) karena masih belum terbukti valid dan akurat ter-verifikasi dengan nyata. Agar dapat memberikan inspirasi untuk menanggulangi Para Bani Qobil atau Bhalammin menyaru sebagai Lemurian dan membentuk pengkultusan baru (The New Cults) yang tidak sejalan dengan nalar saya secara subyektif...Samprazan... Saya melanjutkan cerita tentang asal muasal Bangsa Lemuria.
Setelah Sang ADHAMMA atau ADAM dan HARWA atau HAWA terlempar ke Bumi ARDDHA atau ARD atau EARTH atau ARDH-GRUMMA. Mereka berdua jatuh di Bumi ARDDHA terpisah jauh, ADAM jatuh di Benua Mu atau Sundha Land tepatnya di JAVADWIPA dan HAWA jatuh di daerah Asia Barat.

Yang kemudian Sang Adam telah kehilangan sebagian System dari Fungsi Energi Tehnologi dirinya seperti seorang yang ditelanjangi. Saat itu Sang Adam harus mencari Hawa agar dapat mengembalikan kelengkapan System dari fungsi Energi Tehnologi dirinya. Hingga -/+ 350 tahun pencarian Sang Adam untuk dapat bertemu lagi dengan Hawa, yang akhirnya bertemu disuatu tempat yang disebut Arrofa. Terjadinya pertemuan Adam dan Hawa tersebut akhirnya menyempurnakan lagi System Technology dirinya kembali membuat sebagian Energi yang hilang menyatu dan 360 indera Sang Adam aktif kembali. Sehingga mereka berdua kembali dapat ber-adaptasi ber-kehidupan di Bumi Arddha atau Earth ini menuju ke Benua Mu atau Sundha Land tepatnya di Javadwipa. Kenapa mereka memilih ber-kehidupan di Javadwipa karena situasi dan kondisinya mirip dengan Bumi Jannah atau Dyannha atau Firdhausy. Dan mereka memilih hidup di-dataran tinggi dengan ber-cocok tanam. Pada tahun kedua Sang Adam mulai ingin mempunyai keturunan...

Sebelum saya menceritakan bagaimana Adam memperoleh keturunan, saya mau bercerita tentang bagaimana AZAZ EL dan bangsanya. Setelah terlempar keluar dari Bumi Jannah atau Dyannha atau Firdhausy Sang Azaz El terlempar ke Bumi Arddha. Karena sebetulnya unsur penciptaan Sang Azaz El dari 99% Tanah Thiin dari Bumi Jannah + 1% dari Inti Magma dari Bumi Arddha. Akhirnya Sang Azaz El tertarik oleh Grafitasi Bumi Arddha jatuh kedalam Bumi Arddha atau Ard atau Earth atau Ardh-Grumma. Yang tadinya 99% dari Tanah Thiin berubah jadi 1% dan yang 1% Inti Magma Bumi Arddha menjadi 99%. Dengan demikian terjadi perubahan struktur DNA Sang Azaz El menjadi Bangsa ABRASS atau IBLIS. Karena sama2 jatuh di Bumi Arddha pada tahun kedua saat Sang Adam ingin punya keturunan, bertemulah Sang Adam dengan Azaz El. Dan Azaz El memohon ampun kepada Sang Adam dengan ke-pura2an karena masih menyimpan dendam.
Dengan sangat Welas Asih Sang Adam menerima maaf serta memaafkan Sang Azaz El dan mereka akhirnya berdampingan ber-sama2 mendiami Bumi Arddha. Karena dendam dan iri hati terhadap Adam maka Azaz El mencari kesempatan untuk membalaskan dendamnya. Pada saat Adam lengah dan sedang bercocok tanam, Sang Azaz El menemui Hawa untuk memulihkan System Energinya dan sekaligus menanamkan benih didalam rahim Hawa tanpa se-pengetahuan-nya.


 Dengan cara Transformasi Essence of Elements seperti yang diajarkan sang Adam dulu tertanam intisari elemen Azaz El didalam diri Hawa. Hanya karena Azaz El tidak punya RUBH DZAT maka tidak bisa menghidupkan, dan menunggu Adam melakukan Transformasi Intisari Elemen-nya dan akan dihidupkan oleh Rubh Dzat dari Adam tersebut. Itulah kelicikan yang dilakukan Azaz El terhadap Sang Hawa. Pada saat Sang Adam ingin mendapat keturunan pada malam harinya Adam ber-hibernasi melakukan Tranfer Intisari dari Elemen2nya ke rahim Sang Hawa yang tercampur Intisari Elemen Sang Azaz El yang berubah jadi Abrass tadi. Kemudian oleh Adam dihidupkan atas kuasa RUBH DZAT yang ada dalam diri Sang Adam maka terlahirlah dua anak kembar laki2 dan wanita. Dan yang laki2 diberi nama QOBBHIL atau CAIN. Dan kembali Adam Transformasikan Intisari Elemen2nya ke Rahim Hawa dan dihidupkan yang terlahir juga dua anak kembar laki2 dan wanita. Yang laki2 kedua ini diberi nama HABBHIL atau ABEL. Kemudian QOBBIL dijodohkan dengan saudari kembar HABBHIL. Dan HABBHIL dijodohkan dengan saudari kembar QOBBHIL.
Dan mereka dengan cepat pula mempunyai keturunan seperti cara Sang Adam melakukan tehnologi reproduksi keturunan. "Sang Adam dan keluarganya berkomunikasi tidak memakai bahasa apapun tapi dengan TeleKinetika dari 360 inderanya". Ternyata putra ADHAMMA yang pertama QOBBHIL atau CAIN terpapar Elemen dari AZAZ EL...

Dari hasil sebagai keturunan ADAM tidak murni, ini pembalasan AZAZ EL terhadap kebaikan Sang ADAM. Sehingga karakter Qobbhil atau Cain menyimpan Iri dan Dengki terhadap saudaranya Habbhil atau Abel. Dan Qobbhil menyimpan birahi atau menyukai saudara kembarnya sendiri yang sudah menjadi pasangan hidup Habbhil. Qobbhil dengan pasangan hidupnya pergi ke dataran rendah dan berkehidupan disitu dengan memakan daging hasil perburuan dan berternak binatang.
Dan berketurunan di dataran rendah tersebut hingga pesisir pantai. Memiliki tehnologi diri seperti Sang Adam. Berbeda dengan saudaranya Habbhil mengikuti perilaku Adam menyukai bercocok tanam dan berkehidupan dengan pasangannya di dataran tinggi. Memakan dari hasil bumi yang ditanamnya, tidak memakan daging binatang. Miliki tehnologi Sang Adam juga seperti saudaranya.
Dikarenakan berada di Bumi Arddha Sang Adam berkomunikasi dengan Sang Hidup meski tetap bisa langsung dengan 360 inderanya, tapi juga melakukan pemujaan kepada Sang Hidup dengan persembahan2 hasil Bumi yang di bakarnya.

Sang Adam mengajarkan anak2nya berkomunikasi langsung dengan Sang Hidup dan budaya pemujaan kepada Sang Hidup kepada anak2nya dengan cara mempersembahkan kurban dari hasil2 apa yang didapat dan di-ikhtiarkan masing2, sebagai rasa syukurnya. Kepada kedua anak2 lelakinya Sang Adam juga melatih mengendalikan dan mengelola System2 dari diri mereka agar dapat melakukan tehnologi dirinya hingga tercapai kemampuan Adam 100%. Demikian Sang Hawa juga melatih kedua anak2 wanitanya seperti yang dilakukan Sang Adam. Hanya karena Qobbhil terpapar elemen dari Azaz El sering kurang cepat menangkap pelajaran tersebut, jarang melatih diri menyempurnakan ilmu dan tehnologi tersebut. Qobbhil lebih suka melatih ketangkasannya berburu binatang. Sehingga sangat iri dengan kemampuan dari Habbhil yang semakin maju. Karena di dasari oleh watak pecemburu itu membuat Qobbhil merencanakan pembunuhan terhadap Habbhil yang sangat sempurna dengan kemampuan Adam 100%. Inilah niat pembunuhan pertama yang akan dilakukan oleh Manusia diawal kehidupannya di Bumi Arddha.
Qobbhil sering bertemu dengan Azaz El dan berkomunikasi karena Azaz El mengetahui bahwa Qobbhil itu memiliki sebagian dari intisari Elemen Azaz El.

Dan Qobbhil sering dihasut oleh Azaz El untuk membunuh saudara lelakinya Habbhil.
Ini yang menuai per-masalah-an awal dari sebuah kerusakan pertama di zaman Adam berada di Bumi Arddha. Hingga akhirnya pada hari yang direncanakan Sang Qobbhil maka dilakukan pembunuhan terhadap Sang Habbhil pada saat lengah. Hanya pembunuhan tersebut tidak berhasil dan diketahui oleh Sang Adam. Maka terjadilah perubahan struktur diri Sang Qobbhil tertandai bahwa Struktur dirinya berubah menjadi Thiin 1% dan Partikel Arddha 99% dan berubah pula DNA sang Qobbhil. "Sehingga seluruh kemampuan ilmu dan tehnologi Adam yang berada didalam dirinya lenyap". Kemudian sudah kehilangan juga cara berkomunikasi Sang Qobbhil dan seluruh keturunannya. Karena ketakutan akan dihukum oleh Sang Adam mereka (Sang Qobbhil dan keturunannya) lari menjauh mencari tempat di dataran rendah yang lain. Sang Adam dan Hawa sangat sedih atas perilaku anak lelaki pertamanya itu. Dan menanyakan kepada Sang Hidup bagaimana memperbaikinya.

Yang membuat Sang Adam sangat menyesali akibat implan Emosi dan Naluri yang dilakukannya terhadap para Makhluk Malakh berakibat luar biasa merubah seluruh tatanan semesta. Ini membuat Adam merasa bersalah,dan disebut kesalahan-nya berakibatkan kerusakan system alam semesta. Sementara demikian penjelasan saya tentang Bangsa Nusantara Lemuria menurut pemahaman subyektifitas saya. Sekali lagi saya sebutkan bahwa ini adalah pengalaman saya subyektif, Sehingga apabila dianggap cerita fiksipun saya tidak keberatan dan saya tidak ingin membentuk dogma baru, tapi hanya sharing saja.



2 komentar:

  1. kalau boleh tau part satu dan dua ny dimana? saya sangat tertarik untuk membaca

    BalasHapus
  2. Selamat sejahtera kang Admin, saya sangat tertarik dengan ungkapan Admin bertemu dengan Adam 100 persen di atas. Mohon diulas lebih panjang ttg pengalaman tersebut.
    Terimakaih atas blognya yg sangat menarik ini.

    BalasHapus

NUSANTARA LEMURIA 7

Asal Muasal LEMURIA part 3 Kembali saya bertadabur tentang tehnologi Lemuria selama saya berkomunikasi bersama dengan para Lemuria A...