Selasa, 29 Oktober 2019

HYBERNATION Part 2


Para sahabat bijakku yang semua saya kagumi, saya melanjutkan pengertian Samadhi sebagai alat seseorang melakukan Hibernasi sebagai kelanjutan dari Hibernasi part 1 yang telah saya tulis sebelumnya. Seperti yang saya uraikan menurut pemahaman saya tentang asal muasal terbentuknya alam semesta dan terbentuknya ke-singularitas-an diri saya dengan kendaraan organik saya sebelumnya. Maka saya mengajak para sahabat untuk dapat mengenali apa yang terjadi pada diri saya ditinjau dari sisi sumber ajaran2 yang menjadi keyakinan saya melalui pembuktian2 hipotesa saya yang diupayakan mendekati kebijakan rasional umum.



Saya secara pribadi adalah orang yang mempelajari dan memahami Islam sebagai pokok acuan saya dalam proses mengenali Sang Hidup dan kehidupan lewat Risalah-Nya yang disebut Al Qur'an. Hanya saya sangat terbuka untuk dapat menerima dan meyakini ajaran2 selain Islam melalui Risalah2Nya yang berbeda. Itu sesuai dengan ayat2 Al Qur'an Surah Al Baqoroh ayat 1 - 10 yang garis merah atau inti makna yang berkaitan ada dalam ayat 4 - 5 yaitu :

4. Wa-ladziina yu`minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablika wa bil aakhirati hum yuuqinuun(a)
4. "dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Arti maknanya :
"Dan mereka yang sudah dapat memahami makna dan menyaksikan dengan melakukan implementasi ( ber-perilaku) yang realistis terhadap petunjuk2 (kitab) ilmu yang telah dianugerahkan kepadamu serta Kitab-kitab (petunjuk2 ilmuNya) yang telah dianugerahkan sebelumnya.

Dari zaman :
01. Adam dengan 360 inderanya.
02. Akhnuch (nabi Idris) dengan Kitab Henoch-nya,
03. Musa dengan Taurat (Torah),
04. Daud (David) dengan Zabur (Mazmur),
05. Salomon (Sulaiman) dengan Kitab Key of Salomon,
06. Hindu dengan Attarva Vedha, Ramayana, Mahabarata, Bhagavad Gita,
07. Buddha dengan Tri Pitaka dan Dharmma,
08. Yesus (Isa Al Masih) dengan Injilnya dan
09. Muhammad dengan Al Qur'an (Qoran)nya...
10. dan lain2 risalah2 kuno Jawa dan Sunda yang saya baca.

"Sehingga dapat memahami dan meyakini bahwa seluruh kitab2 Risalah-Nya yang saya sebutkan dalam Hibernasi part 1 itu adalah suatu kesatuan ilmu universal yang tidak bisa di-pisah2kan dan saling menjelaskan dan melengkapi". Akan menjadikan perbaikan2 yang lebih baik dari kehidupannya yang telah lalu setiap detik teraturnya waktu.  Sehingga memberikan kesadaran dan kecerdasan mencapai keyakinan dan memahami makna2 ilmu-Nya.
Yang sangat jelas bahwa realitanya akan adanya kehidupan selanjutnya yang lebih kekal setelah kehidupan di dunia ini berakhir= Akhirat = Supernova,

Dan ber-transformasi menuju ke-hidupan yang baru dengan ke-sempurnaan-nya sebagai manusia yang sempurna, jadi bukanlah "kematian".

5. Uulaa-ika 'alaa hudam(n) mir(n) rabbihim wa -uulaa-ika humul muflihuun(a)
5. "Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Sang Hidup dan merekalah orang-orang yang beruntung.

Arti maknanya :
Mereka yang telah punya "Kesadaran dan kecerdasan" yang puncaknya menjadi kesaksian verifikasi lahir batin mereka sebagai manusia ilahiyah (Sang Insan Ahsani taqwiim)  Itulah yang akan tetap terus terjaga mendapat petunjuk dari Sang Hidup dan mereka orang-orang yang ber-syahadat = bersaksi "benar dan nyata" bukan "angan2 dan khayal bin takhayul". Merekalah orang-orang yang beruntung dan selalu mau bersyukur.
Dari sinilah saya ber-anggapan secara yakin Islam adalah bukan ajaran yang picik dan sempit serta bukan penuh kebencian dan merasa paling benar.

Tapi Islam adalah ajaran yang terbuka dan berpandangan luas dengan penuh kasih sayang kepada sesama makhluk tanpa kecuali serta patuh kepada khaidah2 fundamental yang dipatuhi seluruh alam semesta ini. Kembali ke bahasan tentang terjadinya diri saya dan kendaraan organik saya dari pre nutfah, pre janin dan pre natal (pra lahir) yang saya uraikan pada Hibernasi part 1.

Pada part 1 saya sebutkan bahwa :
Saat masa ke 4 kurun waktu -/+ 100 hari dalam ruang produksi yaitu Rahim sang Ibu itulah maka Cahaya Meta Forsa (Nur Ilahi) ditanamkan kedalam diri janin yang telah dinyatakan siap oleh Sang Hidup dari Zat-Nya yaitu diri saya sendiri yang asli.
Ini saya rujuk kepada beberapa ayat Al Qur'an sebagai berikut :
Ref : Q. Surat As Sajdah
ayat : 7 s/d 9
Surah As-Sajdah

As-Sajdah- 7. alladzii ahsana kulla syay-in khalaqahu wabada-a khalqa al-insaani min thiinin
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah bercahaya. (7)
Adalah manusia itu berasal dari Zat yang Mulia.

As-Sajdah- 8. tsumma ja’ala naslahu min sulaalatin min maa-in mahiinin
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (makhluk renik). (8)
Adalah saat manusia dimasukkan kedalam kendaraan organiknya yang berasal dari makhluk renik : sperma dan ovum...

As-Sajdah- 9. tsumma sawwaahu wanafakha fiihi min ruuhihi waja’ala lakumu alssam’a waal-abshaara waal-af-idata qaliilan maa tasykuruuna
"Kemudian Dia menyempurnakan dengan meniupkan/anugrahkan ke dalamnya Ruh-Nya"
Adalah saat proses pre Janin masa ke 4 Sang Hidup menempatkan Cahaya Meta Forsa (Nur Ilahi) adalah diri saya yang hakiki. Dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati;  (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur...

Adalah proses terjadinya kelengkapan organ2 konstruksi Janin dari kendaraan organik di Bumi pre natal (pra lahir) yang harus disyukuri. (9)
Ref.Q.S Shaad 71 s/d 72 :

71. idz qaala rabbuka lilmalaa-ikati innii khaaliqun basyaran min thiinin.
Ketika Tuhan-mu berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah bercahaya.
Makna kiasnya bahwa asal manusia adalah tercipta dari zat yang mulia...

72. fa-idzaa sawwaytuhu wanafakhtu fiihi min ruuhii faqa’uu lahu saajidiina
Maka apabila telah Ku-sempurna-kan kejadiannya, Kutiupkan (anugrahkan) kepadanya Ruh Ku (Sang Hidup) ; maka hendaklah kalian (para Malaikat) tersungkur dengan bersujud kepadanya.

Makna kiasnya bahwa "zat mulia itu diberi Cahaya MetaForsa (Nur Ilahi) yang menjadi semakin lebih mulia lagi menjadi Manusia Ilahiyah sehingga seluruh Malaikat harus tunduk dan sujud kepada Manusia dulunya". Uraian ini sangat integral dengan uraian saya tentang proses masa ke 4 pre Janin menjadi sosok Janin tersebut di Hibernasi part 1.

Membuat saya ber-Tadabur memahami makna dari Surat At Tiin, dan mohon maaf ini bukan menafsirkan, tapi menurut makna kias yang saya pahami
Surat At-Tin

BismiLlahir Rohmaanir Rohiim.
Dengan asma/ilmu Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
wat-tīni waz-zaitụn
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
Mempunyai arti kiasannya sebagai ilmu memahami penciptaan manusia dari Nutfah menjadi Janin...

1.wa ṭụri sīnīna
demi gunung Sinai,
Mempunyai arti kiasnya bahwa dari ledakan magma ketuban kelahiran bayi manusia tersebut.

2.wa hāżal-baladil-amīndan
demi negeri yang aman ini.
Mempunyai arti kias dimensi Bumi ini harus menjadi tempat yang aman dan harus dikelola oleh manusia agar mendapat manfaat yang tidak merusaknya...

3.laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
Mempunyai arti kiasnya bahwa manusia berasal dari makhluk yang mulia atau ilahiyah...

4.ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn
kemudian Kami turun-kan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
Mempunyai arti kiasnya menjadi makhluk yang lebih rendah yaitu berada dalam kendaraan organiknya...

5.illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụn
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat hadiah ilmu yang tidak ada putus-putusnya.
Mempunyai arti kias adalah orang2 yang mempunyai kesadaran asal muasalnya akan mematuhi khaidah2 fundamental dari Sang Hidup dan berbudi luhur akan mendapat rahmat dan petunjuk yang tak terputus.

6.fa mā yukażżibuka ba'du bid-dīn
Maka apa yang menyebabkan men-dustakan-mu (tentang) yang diatur Sang Hidup setelah (adanya keterangan-keterangan) itu ?
Mempunyai arti kiasnya sebagai makna bahwa jangan sampai lupa dan tertipu atas keberadaan manusia tersebut adalah ketetapan2 yang diatur oleh Sang Hidup atas asal muasal dirinya adalah bukan tubuh yang organik dari makhluk renik yang berada dalam kehidupan dimensi Bumi ini.
7.a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn
Bukankah Allah adalah hukum yang paling adil ?
Mempunyai arti kiasnya bahwa ketetapan2 hukum Sang Hidup itu adalah sangat pasti dan eksakta...

Dari uraian Tadabur saya tentang Qur'an Surah At Tiin ini sangat berkaitan dari bahasan tentang kelahiran atau bagaimana saya masuk kedalam kehidupan di dimensi Bumi ini dengan berkendara singularitas makhluk2 renik, Nah itu kalau ditinjau dari kitab Risalah Sang Hidup Al Qur'an yang penuh kode2 atau codec2 alam semesta...

Sekarang saya membahas tentang Samadhi = Meditasi = I'tikaf = Shalat sebagai alat ber-Hibernasi seseorang agar dapat memahami diri asli yang hakiki asal muasal-nya. Dalam Islam Sang Avatar Muhammad juga mengalami Hibernasi dengan memakai Samadhi = Meditasi = I'tikaf = Tafakur = Shalat sebagai alat Hibernasi didalam Gua Hiro. Seperti yang dilakukan Avatar2 yang sebelumnya dengan ilmu Risalah Kitab2 Sang Hidup sebelumnya.
Sehingga mendapat pencerahan2 yang kemudian disebut sebagai mendapat wahyu atau rahasia Ilmu-Nya dari Sang Hidup itu sendiri.

Kemudian ada kesaksian2 yang nyata dilakukan oleh Sang Avatar dan mendapat petunjuk2 ilmu Rahasia Sang Hidup itu sebagai System Operating Procedure untuk berkehidupan dalam dimensi Bumi. Sehingga Iqro artinya Baca atau Recite = baca ulang dan menjadi paham telah dilaksanakan oleh Sang Avatar tersebut. Dan Sang Avatar menjadi manifestasi eksistensi Sang Hidup untuk menyampaikan Risalah2Nya menjadi Rosul-Nya (Eksistensi-Nya) yang perilakunya terpuji oleh Sang Hidup itu sendiri (arti Muhammad)...
Ref. Surat Al-Ahzab Ayat 56
Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā

Terjemah Arti:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Disini kita dapat melihat bagaimana antara firman dan kehendak Allah yang awalnya adalah memberi kabar bagaimana Allah dan malaikat itu memuji seorang nabi karena akhlak ilahi-nya,  
Demikian sementara uraian saya yang akan saya lanjutkan dalam Hibernasi part 3 ...
Mohon maaf saya tidak mentafsirkan ayat2 Al Qur'an tersebut diatas, saya hanya bertadabur makna ayat2 tersebut menurut pemahaman saya yang bodoh ini saja...
Ini saya sharingkan hanya untuk bahan inspirasi saja bukan sebagai teori...
Apabila pemahaman saya yang tertulis ini tidak sesuai dengan ekspektasi para sahabat dan berbeda pendapat saya mohon maaf dan mohon dibuang saja atau di-abaikan.
Saya tidak mempunyai kemampuan dan daya upaya apapun selain kemurahan dari kuasa Sang Hidup itu sendiri...
Dilanjutkan ke Hybernation part 3


Sumber : Hario Amurwabumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUSANTARA LEMURIA 7

Asal Muasal LEMURIA part 3 Kembali saya bertadabur tentang tehnologi Lemuria selama saya berkomunikasi bersama dengan para Lemuria A...