Para sahabat
bijakku yang semua saya kagumi, saya melanjutkan pengertian Samadhi sebagai
alat seseorang melakukan Hibernasi sebagai kelanjutan dari Hibernasi part 1 yang
telah saya tulis sebelumnya. Seperti yang saya uraikan menurut pemahaman saya
tentang asal muasal terbentuknya alam semesta dan terbentuknya
ke-singularitas-an diri saya dengan kendaraan organik saya sebelumnya. Maka
saya mengajak para sahabat untuk dapat mengenali apa yang terjadi pada diri
saya ditinjau dari sisi sumber ajaran2 yang menjadi keyakinan saya melalui
pembuktian2 hipotesa saya yang diupayakan mendekati kebijakan rasional umum.
Saya secara
pribadi adalah orang yang mempelajari dan memahami Islam sebagai pokok acuan
saya dalam proses mengenali Sang Hidup dan kehidupan lewat Risalah-Nya yang
disebut Al Qur'an. Hanya saya sangat terbuka untuk dapat menerima dan meyakini
ajaran2 selain Islam melalui Risalah2Nya yang berbeda. Itu sesuai dengan ayat2
Al Qur'an Surah Al Baqoroh ayat 1 - 10 yang garis merah atau inti makna yang
berkaitan ada dalam ayat 4 - 5 yaitu :
4. Wa-ladziina yu`minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablika
wa bil aakhirati hum yuuqinuun(a)
4. "dan mereka yang beriman
kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang
telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
Arti maknanya :
"Dan mereka yang sudah dapat
memahami makna dan menyaksikan dengan melakukan implementasi ( ber-perilaku)
yang realistis terhadap petunjuk2 (kitab) ilmu yang telah dianugerahkan
kepadamu serta Kitab-kitab (petunjuk2 ilmuNya) yang telah dianugerahkan
sebelumnya.
Dari zaman :
01. Adam dengan 360 inderanya.
02. Akhnuch (nabi Idris) dengan Kitab Henoch-nya,
03. Musa dengan Taurat (Torah),
04. Daud (David) dengan Zabur (Mazmur),
05. Salomon (Sulaiman) dengan Kitab Key of Salomon,
06. Hindu dengan Attarva Vedha, Ramayana, Mahabarata, Bhagavad Gita,
07. Buddha dengan Tri Pitaka dan Dharmma,
08. Yesus (Isa Al Masih) dengan Injilnya dan
09. Muhammad dengan Al Qur'an (Qoran)nya...
10. dan lain2 risalah2 kuno Jawa dan Sunda yang saya baca.
01. Adam dengan 360 inderanya.
02. Akhnuch (nabi Idris) dengan Kitab Henoch-nya,
03. Musa dengan Taurat (Torah),
04. Daud (David) dengan Zabur (Mazmur),
05. Salomon (Sulaiman) dengan Kitab Key of Salomon,
06. Hindu dengan Attarva Vedha, Ramayana, Mahabarata, Bhagavad Gita,
07. Buddha dengan Tri Pitaka dan Dharmma,
08. Yesus (Isa Al Masih) dengan Injilnya dan
09. Muhammad dengan Al Qur'an (Qoran)nya...
10. dan lain2 risalah2 kuno Jawa dan Sunda yang saya baca.
"Sehingga
dapat memahami dan meyakini bahwa seluruh kitab2 Risalah-Nya yang saya sebutkan
dalam Hibernasi part 1 itu adalah suatu kesatuan ilmu universal yang tidak bisa
di-pisah2kan dan saling menjelaskan dan melengkapi". Akan menjadikan
perbaikan2 yang lebih baik dari kehidupannya yang telah lalu setiap detik
teraturnya waktu. Sehingga memberikan
kesadaran dan kecerdasan mencapai keyakinan dan memahami makna2 ilmu-Nya.
Yang sangat jelas bahwa realitanya
akan adanya kehidupan selanjutnya yang lebih kekal setelah kehidupan di dunia
ini berakhir= Akhirat = Supernova,
Dan
ber-transformasi menuju ke-hidupan yang baru dengan ke-sempurnaan-nya sebagai
manusia yang sempurna, jadi bukanlah "kematian".
5. Uulaa-ika 'alaa hudam(n) mir(n) rabbihim wa -uulaa-ika humul
muflihuun(a)
5. "Mereka itulah yang tetap
mendapat petunjuk dari Sang Hidup dan merekalah orang-orang yang beruntung.
Arti maknanya :
Mereka yang
telah punya "Kesadaran dan kecerdasan" yang puncaknya menjadi
kesaksian verifikasi lahir batin mereka sebagai manusia ilahiyah (Sang Insan
Ahsani taqwiim) Itulah yang akan tetap
terus terjaga mendapat petunjuk dari Sang Hidup dan mereka orang-orang yang
ber-syahadat = bersaksi "benar dan nyata" bukan "angan2 dan
khayal bin takhayul". Merekalah orang-orang yang beruntung dan selalu mau
bersyukur.
Dari sinilah saya ber-anggapan
secara yakin Islam adalah bukan ajaran yang picik dan sempit serta bukan penuh
kebencian dan merasa paling benar.
Tapi Islam
adalah ajaran yang terbuka dan berpandangan luas dengan penuh kasih sayang
kepada sesama makhluk tanpa kecuali serta patuh kepada khaidah2 fundamental
yang dipatuhi seluruh alam semesta ini. Kembali ke bahasan tentang terjadinya
diri saya dan kendaraan organik saya dari pre nutfah, pre janin dan pre natal
(pra lahir) yang saya uraikan pada Hibernasi part 1.
Pada part 1 saya sebutkan bahwa :
Saat masa ke 4 kurun waktu -/+ 100
hari dalam ruang produksi yaitu Rahim sang Ibu itulah maka Cahaya Meta Forsa
(Nur Ilahi) ditanamkan kedalam diri janin yang telah dinyatakan siap oleh Sang
Hidup dari Zat-Nya yaitu diri saya sendiri yang asli.
Ini saya rujuk kepada beberapa ayat
Al Qur'an sebagai berikut :
Ref : Q. Surat As Sajdah
ayat : 7 s/d 9
ayat : 7 s/d 9
Surah As-Sajdah
As-Sajdah- 7. alladzii ahsana kulla syay-in khalaqahu wabada-a khalqa al-insaani min
thiinin
Yang membuat segala sesuatu yang
Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah
bercahaya. (7)
Adalah manusia itu berasal dari Zat
yang Mulia.
As-Sajdah- 8. tsumma ja’ala naslahu min sulaalatin min maa-in mahiinin
Kemudian Dia menjadikan keturunannya
dari saripati air yang hina (makhluk renik). (8)
Adalah saat manusia dimasukkan
kedalam kendaraan organiknya yang berasal dari makhluk renik : sperma dan
ovum...
As-Sajdah- 9. tsumma sawwaahu wanafakha fiihi min ruuhihi waja’ala lakumu alssam’a
waal-abshaara waal-af-idata qaliilan maa tasykuruuna
"Kemudian Dia menyempurnakan
dengan meniupkan/anugrahkan ke dalamnya Ruh-Nya"
Adalah saat proses pre Janin masa
ke 4 Sang Hidup menempatkan Cahaya Meta Forsa (Nur Ilahi) adalah diri saya yang
hakiki. Dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur...
Adalah proses
terjadinya kelengkapan organ2 konstruksi Janin dari kendaraan organik di Bumi
pre natal (pra lahir) yang harus disyukuri. (9)
Ref.Q.S Shaad 71 s/d 72 :
71. idz qaala rabbuka lilmalaa-ikati innii khaaliqun basyaran min thiinin.
Ketika Tuhan-mu berfirman kepada
Malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah bercahaya.
Makna kiasnya bahwa asal manusia
adalah tercipta dari zat yang mulia...
72. fa-idzaa sawwaytuhu wanafakhtu fiihi min ruuhii faqa’uu lahu saajidiina
Maka apabila telah Ku-sempurna-kan
kejadiannya, Kutiupkan (anugrahkan) kepadanya Ruh Ku (Sang Hidup) ; maka
hendaklah kalian (para Malaikat) tersungkur dengan bersujud kepadanya.
Makna kiasnya
bahwa "zat mulia itu diberi Cahaya MetaForsa (Nur Ilahi) yang menjadi
semakin lebih mulia lagi menjadi Manusia Ilahiyah sehingga seluruh Malaikat
harus tunduk dan sujud kepada Manusia dulunya". Uraian ini sangat integral
dengan uraian saya tentang proses masa ke 4 pre Janin menjadi sosok Janin
tersebut di Hibernasi part 1.
Membuat saya
ber-Tadabur memahami makna dari Surat At Tiin, dan mohon maaf ini bukan
menafsirkan, tapi menurut makna kias yang saya pahami
Surat At-Tin
BismiLlahir Rohmaanir Rohiim.
Dengan asma/ilmu Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang
wat-tīni waz-zaitụn
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
Mempunyai arti kiasannya sebagai
ilmu memahami penciptaan manusia dari Nutfah menjadi Janin...
1.wa ṭụri sīnīna
demi gunung Sinai,
Mempunyai arti kiasnya bahwa dari
ledakan magma ketuban kelahiran bayi manusia tersebut.
2.wa hāżal-baladil-amīndan
demi negeri yang aman ini.
Mempunyai arti kias dimensi Bumi
ini harus menjadi tempat yang aman dan harus dikelola oleh manusia agar
mendapat manfaat yang tidak merusaknya...
3.laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm
Sungguh, Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
Mempunyai arti kiasnya bahwa
manusia berasal dari makhluk yang mulia atau ilahiyah...
4.ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn
kemudian Kami turun-kan dia ke
tempat yang serendah-rendahnya,
Mempunyai arti kiasnya menjadi
makhluk yang lebih rendah yaitu berada dalam kendaraan organiknya...
5.illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụn
kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat hadiah ilmu yang tidak ada
putus-putusnya.
Mempunyai arti kias adalah orang2
yang mempunyai kesadaran asal muasalnya akan mematuhi khaidah2 fundamental dari
Sang Hidup dan berbudi luhur akan mendapat rahmat dan petunjuk yang tak
terputus.
6.fa mā yukażżibuka ba'du bid-dīn
Maka apa yang menyebabkan
men-dustakan-mu (tentang) yang diatur Sang Hidup setelah (adanya
keterangan-keterangan) itu ?
Mempunyai arti kiasnya sebagai
makna bahwa jangan sampai lupa dan tertipu atas keberadaan manusia tersebut
adalah ketetapan2 yang diatur oleh Sang Hidup atas asal muasal dirinya adalah
bukan tubuh yang organik dari makhluk renik yang berada dalam kehidupan dimensi
Bumi ini.
7.a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn
Bukankah Allah adalah hukum yang paling
adil ?
Mempunyai arti kiasnya bahwa
ketetapan2 hukum Sang Hidup itu adalah sangat pasti dan eksakta...
Dari uraian
Tadabur saya tentang Qur'an Surah At Tiin ini sangat berkaitan dari bahasan
tentang kelahiran atau bagaimana saya masuk kedalam kehidupan di dimensi Bumi
ini dengan berkendara singularitas makhluk2 renik, Nah itu kalau ditinjau dari
kitab Risalah Sang Hidup Al Qur'an yang penuh kode2 atau codec2 alam semesta...
Sekarang saya
membahas tentang Samadhi = Meditasi = I'tikaf = Shalat sebagai alat
ber-Hibernasi seseorang agar dapat memahami diri asli yang hakiki asal
muasal-nya. Dalam Islam Sang Avatar Muhammad juga mengalami Hibernasi dengan
memakai Samadhi = Meditasi = I'tikaf = Tafakur = Shalat sebagai alat Hibernasi
didalam Gua Hiro. Seperti yang dilakukan Avatar2 yang sebelumnya dengan ilmu
Risalah Kitab2 Sang Hidup sebelumnya.
Sehingga mendapat pencerahan2 yang
kemudian disebut sebagai mendapat wahyu atau rahasia Ilmu-Nya dari Sang Hidup
itu sendiri.
Kemudian ada
kesaksian2 yang nyata dilakukan oleh Sang Avatar dan mendapat petunjuk2 ilmu
Rahasia Sang Hidup itu sebagai System Operating Procedure untuk berkehidupan
dalam dimensi Bumi. Sehingga Iqro artinya Baca atau Recite = baca ulang dan
menjadi paham telah dilaksanakan oleh Sang Avatar tersebut. Dan Sang Avatar
menjadi manifestasi eksistensi Sang Hidup untuk menyampaikan Risalah2Nya
menjadi Rosul-Nya (Eksistensi-Nya) yang perilakunya terpuji oleh Sang Hidup itu
sendiri (arti Muhammad)...
Ref. Surat Al-Ahzab Ayat 56
Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā
Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā
Terjemah Arti:
Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Disini kita dapat melihat bagaimana
antara firman dan kehendak Allah yang awalnya adalah memberi kabar bagaimana
Allah dan malaikat itu memuji seorang nabi karena akhlak ilahi-nya,
Demikian
sementara uraian saya yang akan saya lanjutkan dalam Hibernasi part 3 ...
Mohon maaf saya tidak mentafsirkan
ayat2 Al Qur'an tersebut diatas, saya hanya bertadabur makna ayat2 tersebut
menurut pemahaman saya yang bodoh ini saja...
Ini saya sharingkan hanya untuk
bahan inspirasi saja bukan sebagai teori...
Apabila pemahaman saya yang
tertulis ini tidak sesuai dengan ekspektasi para sahabat dan berbeda pendapat
saya mohon maaf dan mohon dibuang saja atau di-abaikan.
Saya tidak mempunyai kemampuan dan
daya upaya apapun selain kemurahan dari kuasa Sang Hidup itu sendiri...
Dilanjutkan ke Hybernation part 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar