Asal
Muasal LEMURIA part 3
Kembali saya bertadabur
tentang tehnologi Lemuria selama saya berkomunikasi bersama dengan para Lemuria
Asli di Nusantara. Sebelumnya mohon maaf bagi para pembaca yang telah sering
mendapat cerita tentang para Lemurian dari beberapa penulis, yang tulisan saya
tentang Lemurian mungkin sedikit out of the box atau anti mainstream. Saya akan
bercerita secara subyektifitas saya selama saya belajar dengan Lemurian Asli
Adam 100% di sekitar Gunung Penanggungan, Gunung Welirang dan Gunung Arjuna. Saya
telah membaca beberapa tulisan para peneliti baik dari kalangan ilmuwan
(Scientist), ahli Palaeontology, Paleoklimatologi dan Archeology yang semuanya
mempunyai hypotesa dan opinion tentang Lemuria dan Athlant. Yang ternyata
mereka hanya bisa menuliskan asumsi, hypotesa dan opininya ber-macam2 versi
yang kadang sangat kurang mendekati nalar saya dan terkesan lebih subyektif
hingga membentuk dogma baru bahkan membuat pengkultusan baru (The New Cults).
Kebanyakan
para ahli tersebut diatas sering menetapkan tahun2 kejadianpun dengan analogi,
analisa dan diagnosa yang bisa juga salah bahkan dengan sengaja menyesatkan dan
mengkaburkannya. Bahkan banyak juga yang meng-aku2 sebagai pelaku Lemurian itu
sendiri, hanya setelah diperhatikan sangat jauh dari karakter Lemuria asli dan
terkesan mencari pembenaran dan pengakuan subyektif dan membentuk pengkultusan
baru. Yang semua baru pada wacana sejarah dan budaya ataupun tehnologi-nya
dalam bentuk prakiraan atau asumsi. Sehingga saya pun juga dapat menganggapnya
cerita mereka adalah cerita Sience Fiction (Sci Fi) karena masih belum terbukti
valid dan akurat ter-verifikasi dengan nyata. Agar dapat memberikan inspirasi
untuk menanggulangi Para Bani Qobil atau Bhalammin menyaru sebagai Lemurian dan
membentuk pengkultusan baru (The New Cults) yang tidak sejalan dengan nalar
saya secara subyektif...Samprazan... Saya melanjutkan cerita tentang asal
muasal Bangsa Lemuria.
Setelah Sang ADHAMMA atau ADAM dan HARWA atau HAWA terlempar ke
Bumi ARDDHA atau ARD atau EARTH atau ARDH-GRUMMA. Mereka berdua jatuh di Bumi
ARDDHA terpisah jauh, ADAM jatuh di Benua Mu atau Sundha Land tepatnya di
JAVADWIPA dan HAWA jatuh di daerah Asia Barat.
Yang
kemudian Sang Adam telah kehilangan sebagian System dari Fungsi Energi
Tehnologi dirinya seperti seorang yang ditelanjangi. Saat itu Sang Adam harus
mencari Hawa agar dapat mengembalikan kelengkapan System dari fungsi Energi
Tehnologi dirinya. Hingga -/+ 350 tahun pencarian Sang Adam untuk dapat bertemu
lagi dengan Hawa, yang akhirnya bertemu disuatu tempat yang disebut Arrofa. Terjadinya
pertemuan Adam dan Hawa tersebut akhirnya menyempurnakan lagi System Technology
dirinya kembali membuat sebagian Energi yang hilang menyatu dan 360 indera Sang
Adam aktif kembali. Sehingga mereka berdua kembali dapat ber-adaptasi
ber-kehidupan di Bumi Arddha atau Earth ini menuju ke Benua Mu atau Sundha Land
tepatnya di Javadwipa. Kenapa mereka memilih ber-kehidupan di Javadwipa karena
situasi dan kondisinya mirip dengan Bumi Jannah atau Dyannha atau Firdhausy. Dan
mereka memilih hidup di-dataran tinggi dengan ber-cocok tanam. Pada tahun kedua
Sang Adam mulai ingin mempunyai keturunan...
Sebelum saya menceritakan
bagaimana Adam memperoleh keturunan, saya mau bercerita tentang bagaimana AZAZ
EL dan bangsanya. Setelah terlempar keluar dari Bumi Jannah atau Dyannha atau
Firdhausy Sang Azaz El terlempar ke Bumi Arddha. Karena sebetulnya unsur
penciptaan Sang Azaz El dari 99% Tanah Thiin dari Bumi Jannah + 1% dari Inti
Magma dari Bumi Arddha. Akhirnya Sang Azaz El tertarik oleh Grafitasi Bumi
Arddha jatuh kedalam Bumi Arddha atau Ard atau Earth atau Ardh-Grumma. Yang
tadinya 99% dari Tanah Thiin berubah jadi 1% dan yang 1% Inti Magma Bumi Arddha
menjadi 99%. Dengan demikian terjadi perubahan struktur DNA Sang Azaz El
menjadi Bangsa ABRASS atau IBLIS. Karena sama2 jatuh di Bumi Arddha pada tahun
kedua saat Sang Adam ingin punya keturunan, bertemulah Sang Adam dengan Azaz
El. Dan Azaz El memohon ampun kepada Sang Adam dengan ke-pura2an karena masih
menyimpan dendam.
Dengan sangat Welas Asih Sang Adam menerima maaf serta memaafkan
Sang Azaz El dan mereka akhirnya berdampingan ber-sama2 mendiami Bumi Arddha. Karena
dendam dan iri hati terhadap Adam maka Azaz El mencari kesempatan untuk
membalaskan dendamnya. Pada saat Adam lengah dan sedang bercocok tanam, Sang
Azaz El menemui Hawa untuk memulihkan System Energinya dan sekaligus menanamkan
benih didalam rahim Hawa tanpa se-pengetahuan-nya.
Dan mereka dengan cepat pula mempunyai keturunan seperti cara
Sang Adam melakukan tehnologi reproduksi keturunan. "Sang Adam dan
keluarganya berkomunikasi tidak memakai bahasa apapun tapi dengan TeleKinetika
dari 360 inderanya". Ternyata putra ADHAMMA yang pertama QOBBHIL atau CAIN
terpapar Elemen dari AZAZ EL...
Dari
hasil sebagai keturunan ADAM tidak murni, ini pembalasan AZAZ EL terhadap
kebaikan Sang ADAM. Sehingga karakter Qobbhil atau Cain menyimpan Iri dan
Dengki terhadap saudaranya Habbhil atau Abel. Dan Qobbhil menyimpan birahi atau
menyukai saudara kembarnya sendiri yang sudah menjadi pasangan hidup Habbhil. Qobbhil
dengan pasangan hidupnya pergi ke dataran rendah dan berkehidupan disitu dengan
memakan daging hasil perburuan dan berternak binatang.
Dan berketurunan di dataran rendah tersebut hingga pesisir
pantai. Memiliki tehnologi diri seperti Sang Adam. Berbeda dengan saudaranya
Habbhil mengikuti perilaku Adam menyukai bercocok tanam dan berkehidupan dengan
pasangannya di dataran tinggi. Memakan dari hasil bumi yang ditanamnya, tidak
memakan daging binatang. Miliki tehnologi Sang Adam juga seperti saudaranya.
Dikarenakan berada di Bumi Arddha Sang Adam berkomunikasi dengan
Sang Hidup meski tetap bisa langsung dengan 360 inderanya, tapi juga melakukan
pemujaan kepada Sang Hidup dengan persembahan2 hasil Bumi yang di bakarnya.
Sang
Adam mengajarkan anak2nya berkomunikasi langsung dengan Sang Hidup dan budaya
pemujaan kepada Sang Hidup kepada anak2nya dengan cara mempersembahkan kurban
dari hasil2 apa yang didapat dan di-ikhtiarkan masing2, sebagai rasa syukurnya.
Kepada kedua anak2 lelakinya Sang Adam juga melatih mengendalikan dan mengelola
System2 dari diri mereka agar dapat melakukan tehnologi dirinya hingga tercapai
kemampuan Adam 100%. Demikian Sang Hawa juga melatih kedua anak2 wanitanya
seperti yang dilakukan Sang Adam. Hanya karena Qobbhil terpapar elemen dari
Azaz El sering kurang cepat menangkap pelajaran tersebut, jarang melatih diri
menyempurnakan ilmu dan tehnologi tersebut. Qobbhil lebih suka melatih
ketangkasannya berburu binatang. Sehingga sangat iri dengan kemampuan dari
Habbhil yang semakin maju. Karena di dasari oleh watak pecemburu itu membuat
Qobbhil merencanakan pembunuhan terhadap Habbhil yang sangat sempurna dengan
kemampuan Adam 100%. Inilah niat pembunuhan pertama yang akan dilakukan oleh
Manusia diawal kehidupannya di Bumi Arddha.
Qobbhil sering bertemu dengan Azaz El dan berkomunikasi karena
Azaz El mengetahui bahwa Qobbhil itu memiliki sebagian dari intisari Elemen
Azaz El.
Dan
Qobbhil sering dihasut oleh Azaz El untuk membunuh saudara lelakinya Habbhil.
Ini yang menuai per-masalah-an awal dari sebuah kerusakan
pertama di zaman Adam berada di Bumi Arddha. Hingga akhirnya pada hari yang
direncanakan Sang Qobbhil maka dilakukan pembunuhan terhadap Sang Habbhil pada
saat lengah. Hanya pembunuhan tersebut tidak berhasil dan diketahui oleh Sang
Adam. Maka terjadilah perubahan struktur diri Sang Qobbhil tertandai bahwa
Struktur dirinya berubah menjadi Thiin 1% dan Partikel Arddha 99% dan berubah
pula DNA sang Qobbhil. "Sehingga seluruh kemampuan ilmu dan tehnologi Adam
yang berada didalam dirinya lenyap". Kemudian sudah kehilangan juga cara
berkomunikasi Sang Qobbhil dan seluruh keturunannya. Karena ketakutan akan
dihukum oleh Sang Adam mereka (Sang Qobbhil dan keturunannya) lari menjauh
mencari tempat di dataran rendah yang lain. Sang Adam dan Hawa sangat sedih
atas perilaku anak lelaki pertamanya itu. Dan menanyakan kepada Sang Hidup
bagaimana memperbaikinya.
Yang membuat Sang Adam
sangat menyesali akibat implan Emosi dan Naluri yang dilakukannya terhadap para
Makhluk Malakh berakibat luar biasa merubah seluruh tatanan semesta. Ini
membuat Adam merasa bersalah,dan disebut kesalahan-nya berakibatkan kerusakan
system alam semesta. Sementara demikian penjelasan saya tentang Bangsa
Nusantara Lemuria menurut pemahaman subyektifitas saya. Sekali lagi saya
sebutkan bahwa ini adalah pengalaman saya subyektif, Sehingga apabila dianggap
cerita fiksipun saya tidak keberatan dan saya tidak ingin membentuk dogma baru,
tapi hanya sharing saja.